Rasanya seperti di neraka. Tanpa basa-basi lagi Nyonya Hana meneteskan lilin-lilin panas bertubi-tubi ke arah penisku. Bokep Indo Bagiku, kamu adalah budak belian yang hina yang tak lebih dari seekor anjing. Aku pun melakukannya. Aku hanya dapat berteriak kesakitan dan memohon ampun pada Nyonya Hana. Tanpa basa-basi lagi, dia lalu menyuruhku untuk melepas seluruh bajuku. Tubuhku semakin berkeringat dan menggelinjang menahan panas. Semenit kemudian, dia sudah berdiri di belakangku.Dia lalu mendekatiku dan berkata, “Hei budak, kamu adalah milikku dan saat ini aku ingin sekali menyiksa kamu. Aku berteriak histeris. Dia tidak cantik, namun berpenampilan anggun. Sejak berusia 16 tahun aku merasakan bahwa aku mempunyai perilaku seks yang menyimpang. Nyonya Hana kembali mendekatiku, dan kali ini dia membawa sebuah lilin merah dengan diameter besar, seperti yang sering dipakai di kuil-kuil.
