Okta segera meraba-raba Penisku. Bokep SMA “Suka, tapi tidak di depan umum” begitu jawabku. Okta makin mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba gerakan pantatnya dia hentikan, lalu dikepitnya kepalaAku dengan pahanya. Okta, kalo kamu hamil gimana, tanyaAku dengan setengah takut. Ku elus-elus buah dadanya, perlahan-lahan, dengan gerakan memutar, tanpa menyentuh bagian putingnya. Auw.. Ohh..ohh. Kuremas dengan lembut payudaranya, Okta makin merintih. Kuteruskan untuk beberapa saat. Keesokan harinya aku lantas ijin untuk tidak bekerja, dan aku berdandan sangat rapi. Ingin sekali Aku menciumnya. Tiba-tiba timbul gelora yang besar untuk memeluknya. Aku mengangguk pasrah, antara mau dan takut. Segera kuingat ajaran2 agama yang melarangku melakukannya. itulah kebiasaan burukku yang tak pernah bisa berubah. Perlahan kukecup lembut bibirnya. Segera tanganku mengelus dahi Okta. Tiba-tiba Okta menarik tanganku, dan memasukan tanganku ke dalam celana panjangnya. Didiamkan punyaAku di sana utk beberapa saat. ssh.. Sayang sekali tanganku untuk berpindah dari punggung tangannya, sehingga kubiarkan saja
