Mbak Lia menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Bokep Live Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”.Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Aku tak berdaya. Menengadah. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.“Periksalah, Jhony. Ooh.. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. “Jhony.”
“Hm..”
“Tatap mataku, Jhony.” Aku menatap bola matanya. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lia tersenyum. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya.




















