Tentu saja aku jijik dan mual ketika menuruti perintahnya, tapi ya itu tadi, entah kenapa aku juga horni. Bokep Rusia Dia lalu mengarahkan pisau itu padaku. Aku tidak bisa menemukan pintu keluar. Hatiku jadi sedih memikirkan berapa lama aku akan berada di sini. Weeeek” ucapku dengan gaya imut. Tiga orang dari mereka kemudian masing-masing memegang selang. “Kulit kamu putih, mulus dan bening banget Mita… saya kuliti ya besok? Aku langsung merasakan perih seiring dengan darah segar yang mengalir dari telapak tanganku.“Ngh… pak… sshhhh… sakitt….. Pokoknya seluruh tubuhku penuh oleh liur dan cupangan mereka. Aku langsung putar badan ingin keluar dari ruangan ini. Tapi tetap saja aku tidak pengen beneran dibunuh. Panaaaaaaaaaaaaassssssssssssss!” aku melolong kencang. Orgasme terus gara-gara membayangkan sedang dibunuh beneran!! SIAPAPUN TOLONG AKU… AKU” Dengan suara serak ketakutan aku mencoba teriak sekencang mungkin berharap ada yang mendengar.




















