Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.“Aku puas sekali, Bay,” katanya.Kami saling menatap. Bokep China Aroma yang tercium seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.“Bagaimana, Bay..?”“Hmm.. Menawan. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip keluar dari kiri kanan G-stringnya. Bu Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Telapaknya menginjak kursi. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tak selebat bagian atasnya, serta warna kehitaman itu agak memudar. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Bu Lia mengangkat daguku. Menekan serta menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.“Bayu, julurkan lidahmuu.. Kasertag-kasertag lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya.Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi serta kedua lututnya lebih terbuka, tentu pemandangan yang ada akan lebih jelas lagi. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya.















