Nidar nampaknya juga mempunyai perasaan yang sama, terlihat dari sikapnya yang lebih mendekatiku setelah ia tahu aku akan keluar KKN. Bokep Ojol Keesokan harinya, setelah makan malam, aku mengajak teman kostku itu ke rumah Nidar untuk memenuhi undangan orangtuanya, tapi ia tidak bersedia dengan alasan ngantuk dan capek sekali. Waktu itu aku masih ingat, dimana kami telah sepakat untuk melanjutkan pendidikan kami di ibukota propinsi kami (sebut saja kota makassar). Bagaimana denganmu?” bisikku merapatkan bibirku ke telinganya agar ucapanku tidak kedengaran orang yang ada di belakangku. Hanya saja, getaran jantung “dag dig dug” selalu mengganggu pikiranku. Lebih meyakinkan lagi setelah kucoba menyingkap roknya ke atas dan merenggangkan kedua pahanya lalu meraba CD-nya, ternyata sudah sangat basah.




















