,,,,,,,,,,,,,,,,,, Aku beringas menghempas2 tubuhnya di bawahku. Bokep SMA Pikiranku kembali kacau. “Nggih den, sebentar ambil piring serta sendok dulu..” Jawabnya seraya melangkah ke dapur. Ada rasa sesal telah mengucapkan kalimat tadi, tapi telah terlanjur. Udara diluar gelap seperi senja. Hari-hari selanjutnya berjalan normal, kami hanya berjumpa di akhir pekan, tidak ada bahasan lagi soal peristiwa itu. “…well..saya tetap belum berminat utk pacaran lagi mbak..”
” Apa yg aden pikir semenjak kejadian itu soal mbak..”Tanyanya kembali. Kami kembali sama2 membisu. “Den..tolong.. Mbak Juminten hingga memeluk pantatku merasakan sensasi itu. Penisku langsung mendekat, langsung menghujam masuk. Kami terkesima dengan nafas tersengal. Aku menahan tanganya,
“biar aja mbak..tanggung sebentar lagi..” Ujarku. Mbak Juminten wajahnya kembali muram, matanya menatap ke luar pintu, kosong, sperti berpikir keras.
