Rasa penasaranku yang begitu kuat pada mbah Suliyem ternyata mendorongku untuk tetap melanjutkan misi gila ini. Yang pasti setelah aku mulai menjalankan kembali “L-sapek” pikep kesayanganku , mbah Suliyem masih saja menggenggam uang itu.Tak berapa saat kami sudah tiba di daerah Gedangsari, namun rumah mbah Suliyem ternyata masih masuk jauh dari jalanan aspal, sekilas kami melewati persawahan dan perkebunan dan ahkirnya sampai di depan rumahnya. Bokep Mbah Suliyem tak bereaksi, entah apa yang dirasakannya, aku tak peduli. Sejengkal demi sejengkal kujelajahi lipatan memeknya untuk mencari lubang surgawinya, meskipun saat itu nafsuku sudah benar-bener memuncak, aku sadar bahwa aku perlu bersabar agar malam indah yang kulalui bersama mbah Suliyem ini berjalan lancar dan tidak berujung petaka.Kuselipkan jari telunjukku yang sudah berlumur baby oil secara perlahan ke dlam rongga vaginanya yang sedilit demi sedikit mulai lemas dan elastis. Kisibakkan kedua pahanya sementara aku masih dalam keadaan berdiri sambil kuelus




















