Ibu meronta. Bokep Mama Sutinah ragu. Kubunuh kamu..” ancam ibu. Kami bergantian. Aku mendekati pintu dapur. Ayah dan ibu sudah tertidur, demikian juga Suti. Kulihat nafsunya demikian menggebu-gebu. Pingangku sudah mulai sakit,” katanya. Saat itu, betisku dicubit. Sutinah kuajak ke sebuah pancuran kecil yang mengalirkan air sejuh dari puncak bukit. Suara-suara burung bercicit-cicit di atas dahan-dahan bakau dan sesekali mereka berkejaran. Ya… dua ekor ikan sembilang trangkat dan kulepas dari pancing serta memasukkannya ke dala perahu. Alasanku menangkap kepiting, tapi ibu sudh mengerti maksudku, agar Suti juga mendapat giliran. Aku mengerti maksudnya. Saat kami di tengah laut, kami berpapasan dengan nelayan lainnya. Bagaikan aku menusk dan mencabut di lubang memeknya. Aku sudah semakin memuncak dan aku juga tak mampu bergerakpelan. “Kamu harus mandi dik. Tapi aku terusmeremas tetek ibu.




















