Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan sedikit berbulu.Tergesa-gesa Lidya melepaskan penutup terakhir yg melekat di badannya. Bokep Colmek Namun Lidya malah menaruh hati padaku. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa. Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yg tersingkap Cukup lebar. Dia malah tersenyum. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. “Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Begitu rapat sekali badannya ke badanku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. “Kok Lidya nggak bilang sih..?”, aku mendengus sembari menatap Lidya yg jadi memerah wajahnya. Dan jarak umur antara kami cukup jauh juga. Dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yg cukup keren.




















