Berulang kali kulihat Ana menatapku dengan sorot penuh kemenangan, dibiarkannya Tyo menyentuh dan menjamah tubuhku, tapi tak sekalipun aku diijinkan untuk menyentuh pasangannya, sepertinya dia benar benar menikmati kemenangannya.Ana dan Tyo bercinta seperti tak ada hari esok, mereka benar benar liar, mungkin aku juga melakukan hal yg sama kalau mendapatkan pasangan seperti Tyo, tapi kini yg kudapat adalah Pak Bambang, sopirnya.Hingga akhirnya akupun menyerah kalah atas permainan Ana dan terpaksa harus kurelakan sperma Pak Bambang mencemari memek dan rahimku dua kali lagi.“Neng boleh tahu nggak kalau sama non Dewi itu berapa ya bayarnya” kata Pak Bambang saat hendak keluar kamar. Bokep Montok Kupejamkan mataku rapat rapat membayangkan Bobi masih ada dan sedang mencumbuku, bahkan saat kurasakan sentuhan di bibirku, akupun membalas lumatan itu seakan sedang berciuman dengannya.Sisa malam aku habiskan dengan melayani nafsu birahi JJ, dan sepanjang itu pula bayangan Bobi selalu melayang layang dalam angan.










