Aku tahu.”
“Aku sedikit kasar. Bokep Korea Pinggulku bergerak dan bergerak, pori-poriku meresapi semua kenikmatan yang bisa diraihnya. Jelas sudah ia mengetahui kalau aku memang masih perjaka. “Tunggu,” kataku, “aku tidak…”
“Sebaiknya cepat-cepat sebelum aku berubah pikiran.” Ia melepaskan genggamannya di tanganku. “Nice,” ia berbisik di pipiku. Aku malu seketika. “Apa yang lucu?” tanyaku. Ia melepaskan tangannya. “Perjaka,” bisiknya dengan tersenyum. “Buka bajumu,” ucapnya sambil tersenyum. Yang kurasakan selanjutnya adalah birahi yang memuncak. Wanita itu. Aku malu seketika. Bibirnya berbisik-bisik tak karuan. Jangan dulu…aahhkk…”
“Shiitt !!” erangku memaki, lalu melepaskan tubuhku dari pelukannya. Lalu tiba-tiba ia tertawa kecil. Akhirnya kubuka pintu mobil dan melangkah keluar. Kamu akan mengantarku pulang, bukan?”
“Tentu saja. Ia meraih tangan kananku, dan meletakkannya di permukaan bulu kemaluannya. Kulihat ia masih berdiri menghadapku dengan senyum di depan stereo set.




















