Hehehee…dapet sepeda juga lumayan lah.”
“Iyalah. Bokep terbaru Pasti sudah mulai membayangkan lawan jenisnya. Terimakasih,” ia mengangguk lalu menunduk lagi. Namun aku tak mau berkomentar apa-apa. Seperti mikirin sesuatu…mikirin persoalan berat…” “Ah gak ada apa-apa Bunda.” “Kalau pun ada apa-apa, ngomong dong sama bunda. Mau tidur sama bunda ?” Prima tampak kaget lagi mendengar pertanyaanku barusan, “E…emangnya boleh tidur sama Bunda ?” tanyanya hampir tak terdengar. Tetapi sejak saat itulah sikap Prima jadi lain dari biasanya. Ia mulai menggeliat dan berdesah,
“Aaaaaah….Bundaaa….aaaaah…. Coba jujur aja, ada apa ? Pagi itu aku baru berakhir mandi serta mau berdandan sebab mau pergi ke mall, sekalian mau membeli karpet kamarku, untuk mengganti karpet lama yang tampak telah kusam serta gundul-gundul di sana-sini.




















