“Aku sebenarnya lebih Sayang Kamu, tapi realitanya Dia istriku yang harus Aku sayangi juga.”
Santi mengangguk, mungkin merasa puas dengan jawabanku.“Sudahlah, jangan dibicarakan lagi, yang penting kita nikmati malam ini bersama, ok..?”
Aku segera membelokkan mobilku memasuki sebuah hotel di pinggiran kota Jakarta. Aku keluar Sayang..!”
Muncratlah spermaku di dalam kemaluan Santi. Bokep Mama Hanya saja aku tidak berani main di lokalisasi (wanita jalanan), karena takut tertular AIDS.Paling sering aku main dengan rekan bisnisku, apa lagi kalau statusnya janda. Senjataku terasa hangat akibat semburan dari dalam kemaluan Santi, sementara aku sendiri mencoba bertahan sekuat mungkin agar spermaku jangan sampai keluar dulu. Wah pasti deh aku kejar terus. Ayoo lebih cepat..!”
Dengan menguras seluruh kemampuanku, aku terus mempercepat tusukanku. Aku lirik Santi untuk melihat ekspresi wajahnya, biasa saja malah sedikit senyum.
