“Jilat dan hisap dengan rakus. “Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Link Bokep Nafasnya mengebu. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat.Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Jhony!” kata Mbak Lia sambil menekan bagian belakang kepalaku. Tak ada komentar penolakan. Aku selalu duduk persis di depannya. Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Bagian mana yang akan kau cium?”
“Betis yang indah itu!”
“Hanya sebuah ciuman?”
“Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Tia tersenyum manis dikulum.




















