Hei, lao suka tidak?” Dhea hanya menangis. Dan aku langsung merasa cemas lagi. Bokep Montok Aku lepaskan celana trainingku dan celana dalamku sampai ke kakiku tapi belum aku melepaskannya dari badanku, sambil menatap bagian belakang tubuh Dhea yang indah. Buah dada Dhea masih kecil, yang membuatku makin birahi. Kakinya yang telanjang membuat nafasku berat, dan dasternya tidak bisa lagi menutupi pantatnya yang ditutupi celana dalam putih. Dhea tetap terlihat cantik. Sementara dia jatuh berlutut, tapi Dhea sama sekali tidak bisa mengangkat wajahnya dengan tangan masih terikat ke belakang. Untung saja semuanya masih dalam keadaan sunyi senyap, dan aku memutuskan untuk masuk. Masih apa tidak.”
Dhea terus menangis. Masih apa tidak.”
Dhea terus menangis.




















