Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarah pada Penis. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Bokep Cina Wajahku merah padam. Aq tdk tahan. Jangan dimasukkan dulu Sayang, aq belum siap. Pintu salon kubuka.“Selamat siang Mas,” kata seorang penjaga salon,
“Potong, creambath, facial atau massage (pijit)..?”
“Massage, boleh.” ujarku sekenanya.Aq dibimbing ke sebuah ruangan. Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Aq terlambat setengah jam. Creambath? Apalagi yg dapat tertinggal? Ayo..!“Mbak.., pahaku masih sakit nih..!” kataku memelas, ya sebagai alasan juga mengapa aq masih bertahan duduk di tepi dipan.Ia berjongkok mengambil sapu tangan. Ia cukup lama bermain-main di perut. Aq tdk berpakaian kini. Ia membersihkan punggungku dengan handuk hangat. Inilah kesempatan itu. Itu artinya ia tdk mau diganggu. Atau apalah? Ia menurunkan sedikit tali kolor sehingga pinggulku tersentuh. Aq mengurungkan niatku. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Bodoh, bodoh, bodoh. Mobil melaju. Ah masa bodo. Sengaja kuperlihatkan agar
