Aku memilih tidu di kasur empuk tempatnya mak dan mbah biasa tidur. Bokeb Mbah bangkit dan mengambil lap yang lembab membersihkan seluruh kemaluanku yang penuh berselemak cairan sperma dan cairan dari vagina mbah.Penisku layu perlahan-lahan sampai selesai proses pembersihan itu. Aku meneruskan seolah sampai akhirnya bisa meraih S-1. Kala itu kupikir yang dimaksud kuat adalah kemampuanku menimba air, membelah kayu bakar dan mengangkat beban-beban berat. Terasa vaginanya licin tapi juga tidak mudah memasukkan penisku. Di sisi dapur rumah kami memang ada semacam wc kecil khusus untuk buang air kecil. Aku tidur di kasur bersama mbah, disebelah yang lain mbok ku tidur ditikar. Sementara itu penisku sudah masuk kedalam memeknya. Entah pantas disebut bagaimana, sialnya atau untungnya, embahku makin suka mempermainkan penisku. Sementara mbok mencari nafkah dengan memburuh tani bersama mbah. Tanpa sadar aku melenguh nikmat. Setelah semua masuk aku mulai menggenjot. Entah kapan si mbah membuka bagian




















