Benar, dia mulai bergetar. Bokeb untuk kesekian kalinya dia mengumpatku.Entah apa maksudnya. Dipandanginya aku agak lama. Goyangan demi goyangan membuat erangannya semakin ganas. Darah segar mengalir memenuhi lubang yang memerah padam dan lecet. Saat groupku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya).Lagu ini kupersembahkan buat seorang gadis paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam. Dia masih telentang. ampunn.. ke napaa.. Sepanjang perjalanan wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani.Jangan mencoba membuat gerakan macammacam atau kamu kulempar ke jalan mengerti? Tapi aku tidak pergi melihatnya. Cairannya mengalir lagi walau tidak sebanyak yang tadi. Kali ini gerakan lidahku liar mengitari permukaan kemaluannya. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Namun ada juga desah liar terdengar lirih.Donnhh aku benci.. Mau mati? Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam.Oke..
