Nikmat, Gam! Sex Bokep aaakhh…” aku mendesis saat Adi dan Ben melumat payudaraku dengan liar. Aku men-desah-desah diiringi jeritan kesakitan saat ia menyodokku dan darah segar mengalir. Ben menyusul beber-apa saat kemudian, dan vaginaku benar-benar banjir. “Cihuy… Lila emang masih perawan…” Agam yang entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaku menyeringai. Agam jatuh dengan posisi wajah tepat di sampingku, sementara Rio tanpa belas kasihan memasukkan penisnya ke vaginaku, dan mengge-njotku lagi sementara aku berciuman penuh gairah dengan Agam. “Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Satu kamar memang dihuni enam orang, tapi sebenarnya kamarnya kecil bangeeet… aku dan Stella sampai berantem sama guru yang mengurusi pembagian kamar, dan alhasil, kami pun bisa memperoleh villa lain yang agak lebih jauh dari villa induk. “Siapa berani, ha?” tantang Stella bercanda juga. Dia juga lumayan cantik, walau lebih pendek dariku, tapi dia sering banget gonta-ganti pacar.




















