Jangan-jangan dia melihatku juga? Bokep Barat “Pesanan kami antar maksimal 10 menit ya.”“Kamu pesan minuman?” tanya dia ketika pelayan sudah pergi.“Kenapa?” aku balas bertanya.“Gak apa-apa,” dia tersenyum. Tentu yang muncul di pikiranku adalah soal selera seksualnya itu. Tapi ternyata kami hanya mengobrol saja, bahan obrolannya pun tidak ada yang menjurus tentang seks sama sekali. Dengan sedikit dorongan di punggung, aku pun terjatuh menungging di tepi ranjang.“Jangan dimasukin! Mau dengar suara kamu, mau lihat pipi chubby kamu.”“Yakin cuma mau itu doang? Kulihat, dia persis seperti foto di profle picture Facebooknya. Aaahh..”Dia seperti kesetanan. Membuatku merasa kecil dan tak berdaya dipermainkan nasib. Awalnya hanya ujung kepalanya, tapi aku menginginkan lebih. Aku jilat bagian pangkalnya, perlahan menuju kepala penisnya. Begitu terus sampai dia mendesah keenakan.“Sssshh..




















