“Ehhhh …
apa-apaan nih Lex?”, ujarku panik. Aku selama itu hanya bisa
pasrah lemas tidak tahu mengapa, mungkin akibat mantera miliknya yang
begitu dahsyat. Bokep China Aku
curiga jangan-jangan pemiliknya telah memasang rem tangan sebelumnya. Setelah melewati puncak kenikmatan
tersebut, maka kami terkapar dalam keadaan lemas sambil tetap
berpelukan dengan erat. Aku terus terang agak kesal karena selain sudah lelah dan
banyak masalah sehubungan dengan skripsiku, eh…, ternyata malam-malam
begini masih harus mendorong mobil lagi. Terus terang aku sempat berfikir kemaluanku bakal
terasa sakit seandainya dia benar-benar menyetubuhiku, namun ternyata
itu semua hanyalah khayalanku belaka, karena Lexy tidak langsung
menghunjamkan “rudal”-nya itu ke dalam kemaluanku namun layaknya
seorang gentleman ia mengusap-usap dulu kemaluanku yang sudah basah itu
dengan ujung kemaluannya hingga aku kegelian dan terangsang kembali dan
dengan dibantu oleh jari-jari Lexy yang juga bermain didaerah G-Spot-ku
serta diclitorisku akupun dibuat semakin becek dan siap untuk dimasuki.




















