Waktu kondangan pernikahan, semua orang di Pasar datang dan memberi selamat ke saya, si Denok, penari jalanan berkemben merah yang sudah ketemu jodoh.Untungnya, Juragan termasuk dihormati di Pasar dan semua orang tidak ada yang mempermasalahkan pilihan beliau untuk mengangkat saya yang hina dan pernah terjerumus ini. Memang saya belum tahu banyak mengenai badan laki-laki dan wanita.“Ini namanya kontol, Denok,” Juragan menjelaskan, “Kontol ini mau masuk ke memekmu…”Saya melotot melihat anunya Juragan yang gede dan berurat itu. Film Porno Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang mau keluar Juragan… aduh…”Memang, saya merasa seperti mau pipis… Haduh bagaimana ini, masa’ saya pipis di depan Juragan? “Badan kamu bagus, Denok. Sakit! Kenapa? Beliau sudah tua, lebih tua daripada Simbok, mungkin umurnya sudah 50 atau 60 tahun. Saya digilir mereka berdua di sana. Juragan nyentuh bagian depan kancut saya!




















