Sudah sering kudengar tentang hal ini dari canda teman-temanku. “Arrrgghh.” Aku sudah gelap mata. Bokep Mama Beberapa saat kami saling pandang sampai akhirnya ia tersenyum. Kulihat ia memandangku, masih dengan senyuman di bibirnya. “Letakkan tanganmu di sini,” bisiknya. Ia tertawa. Paul Anka? Aku baru sadar, bahwa jarak antara wajahku dengan wajahnya hanya sekitar tiga puluh senti. Air dingin membuatku terasa lebih segar. Saat kutarik kepalaku sedikit ke belakang, ia tertawa. Akhirnya kubuka pintu mobil dan melangkah keluar. Ia membalas pagutanku dengan gerakan mengulum yang lembut. Ia sudah melepas cardigan birunya. “Kamu…,” ucapku. Kuraih batang kemaluanku dan menariknya keluar, persis seperti yang sering kusaksikan di film-film blue. “Aku tak suka.”
Tapi seolah tak mendengarku, jemarinya meraih batang kemaluanku. Kulihat ia tersenyum menatap selangkanganku yang sudah terlihat menonjol. Sambil tersenyum lega, kuanggukkan kepalaku.




















