nggaak.. Bokep Montok Hingga pada hari terakhir prakteknya, Hendra mengajakku jalan- jalan. Padahal usia Hendra jauh lebih muda. ” Oke.. ” Teriak kawan Hendra disertai ketoak pada pintu. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Hendra. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Hendra. Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Hendra. Ternyata Hendra nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Seperti janji Hendra, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. Hendra memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat.




















