Padahal baru kepala penisku aja yang masuk.Aku menekan lagi.“Ouufff .. Bokep Arab Bangun lagi ya ..” Syeni ternyata menyadarinya.Aku tak menjawab, hanya balas memeluknya.“Mas mau lagi .?”
“Ah . Sungguh mati, baru kali ini aku “menghayati” bentuk tubuh pasienku. Saya khawatir .. Hah ! “Ehhhhfff”Begitu Syeni keluar ruangan, Nia masuk.“habis Dok”Dia langsung berberes. Wajar juga kalau nafas Syeni sedikit memburu. dia maunya langsung aja. Putingnya juga istimewa. bisa aja”“Bener Dok” timpal Tuti, yang bertugas mengurus administrasi praktekku.Oh ya, sehari-hari aku dibantu oleh kedua wanita itu. engga apa-apa”
“Syukurlah”“Engga apa-apa kok” kataku masih terus meremasi, mustinya sudah berhenti. Pemandangan yang merangsang .. Tapi kan siapa yang tahan melihat wanita muda molek ini telanjang di depan kita dan minta disetubuhi?Begitulah, aku berdialog dengan diriku sendiri, sambil terus menggenjot memompa di atas tubuh telanjangnya … sampai saatnya tiba. Matanya mendadak terbuka, sekilas ada sinar kekecewaan.‘Cukup Bu” kataku sambil mengembalikan cup ke tempatnya.




















