Aku bertahan agar kedua kaki mulusku tetap mengangkang lebar walaupun rasa nikmat dan geli itu begitu kejam menyiksa kemaluanku..“Emmmmmaaahhhh… Ahhhhhhh….. Vidio XNXX Mang Sudinnnnn………” aku semakin giat mengocok dan meremas-remas batang penis Mang Sudin. nggak dicium dulu nehhhhhh….., ntar nyeselllll, nggak bisa tidurrr……” Rendy menggodaku.“Enak aja…, siapa yang nggak bisa tidur, lagian siapa yang mau nyium kamuummhhhhh….” Rendy menyumpal bibirku, aku segera mendorong dadanya agar ciuman kami terlepas, wajahku terasa hangat.“Koqq gelap ya ?? Tokkkkkk….“ Rendy mengetuk kepala Benny
Si pengacau itu buru-buru melompat ke belakang ketika Rendy hendak menjitak kepalanya sekali lagi, terdengar suara tawanya yang menjauh, dan menghilang di balik pintu gerbang rumah kost. Aku menggeliatkan tubuhku dan meronta berusaha melepaskan diri dari pelukan Mang Sudin, namun kedua kakinya malah membelit tubuhku, tangannya yang kekar memeluk-ku, batang penisnya mengecil di dalam jepitan vaginaku.“Mau kemana Nonnn, temenin Mamang tidur ya, Mamang belon puas koq, masih kepengen ngentotin Non




















