“Saya Winda…!”. Bokep Tante Itupun sudah terasa penuh. Namun entah mengapa aku justru berlari masuk ke sebuah kamar tidur. Sebelum kemudian dia mulai menggoyangkan pinggulnya pelan-pelan kemudian makin lama makin cepat.Aku sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap Pak Hr menggerakkan tubuhnya, gesekan demi gesekan di dinding dalam liang senggamaku sungguh membuatku lupa ingatan. Aku pun dengan malas bangkit dan mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di lantai. “Terima kasih pak!” kataku sambil tak lupa memberikan senyum semanis mungkin.“Winda!” teriakan seseorang mengejutkan lamunanku. aku tidak menolak lagi. “Segeralah mendaftar, kuliah akan dimulai minggu depan!”. Itupun sudah terasa penuh. Sungguh hebat rasa yang kurasakan kali ini. Sungguh hebat rasa yang kurasakan kali ini. Berutung kali ini, aku bisa memaksanya menandatangani berkas ujian susulanku.“Masih ada mata kuliah Pengantar Berorganisasi dan Kepemimpinan”, katanya sambil membubuhkan nilai A di berkas ujianku. “Ibu sedang pergi dengan anak-anak ke rumah neneknya!”, sahut pak Hr ramah. Kurapatkan




















