Sedikit ragu apabila itu membikinnya tidak enjoy tapi kalimat itu mengalir tanpa dapat kutahan. “Iyah, semalem begadang sm temen-temen..” Jawabku. Bokep SMA “Jangan Den..” Jawabnya, tapi kalimat itu terpotong. “Nikmatilah mbak,nikmati yg telah lama tidak kau rasakan. Aku melihat tubuhnya dari belakang, rok merah sepanjang bawah betis itu lumayan jelas mencetak lekukan pinggul, pantat serta pahanya. Pahanya yg besar itu mulus meski tidak putih, melingkari pinggulku. Niatku sebelumnya ingin memeluknya terlebih dahulu, tapi nafsuku telah tidak tertahankan. Wajahnya sontak kaget serta bingung. Kami kembali berpagutan, pelan2 aku luar biasa ulur selangkanganku. “Gampang soal modal, kelak saya pinjemin..klo mau mulai depan mbak..nanti saya tawarin temen2 saya..”
“Gak enak klo dipinjemin melulu, kasian den Agus..” Jawabnya. Sesekali aku menatapnya, dirinya menyadari tengah diperhatikan olehku. Udara dingin perkebunan teh ini membikin kami terus larut. Aku menatapnya lekat-lekat, pandanganku menelusuri seluruh tubuhnya, semacam ingin menelannya nasib2. Aku telah berusaha keras utk menahan diriku




















