Sembarangan loe. Bokeb Fitri langsung melucuti pakaian atasku, sementara Andri melucuti akaianku
bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Gue juga di
rumah nggak ada kerjaan.”Saat itu Fitri kembali dari toilet. Andri kelihatan kaget.“Eh? Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Ayo sini..!” panggil Andri lembut. Sementara itu Fitri terus saja
menjilati kemaluanku. Nanti Tia bingung lho!”Aku jadi tersadar. Nikmat dan puas sekali rasanya. Wajah dan fisiknya enak dilihat, sifatnya baik dan
menarik. Setelah bertemu, Andri langsung mengajakku naik ke mobilnya. Kulihat dari
sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
mempesona.Ukurannya lumayan juga. Kuraba-raba kemaluan Andri hingga akhirnya aku menemukan
daging kenikmatannya. Beda kasusnya ama loe!”Aku diam saja. Karena nafsuku sudah
sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Andri kembali mendesak.“Mi.., loe mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh
pernyaluran. Si “ujang” masih tegang dan penasaran minta jatah.Begitulah Tia. Gue juga emang lagi butuh sih.
