Petugas hotelnya kebetulan 2 orang wanita. Sebuah pantai penghasil minyak yang cukup mungil namun tampak jelas di ujung kanan atas pulau Kalimantan. Bokep Family “Heh.., heh.., jangan sembarangan ya Mbak..”, kataku dalam hati. Ana pasti sudah tahu itu tapi mbak yang satu ini rupanya memiliki “sesuatu” meski telah kuyup badan kami berdua, meskipun napas tinggal satu-satu nampaknya pertarungan sesungguhnya segera berlangsung.Selanjutnya aku sendiri bingung menceritakannya seingatku, badannya memelukku dengan erat, tangannya memegang kedua pantatku. Sekarang giliran jari tengah kiriku menyodok lubang duburnya. Ana masih belum menyerah, dia masih terbang dengan kerinduannya, jauuuh.., tinggi.., tak tahu sampai di mana. “Iya deh, aku tunggu..”, kataku.Kututup telepon dan buru-buru kupakai kaos dan celana pendekku. Petugas hotelnya kebetulan 2 orang wanita. Kuturunkan lidahku ke arah lehernya.., menggelinjang.., matanya terpejam, tangannya bergidik seperti menahan gelombang perasaannya sendiri.Dengan gigi, kubuka satu persatu kancing bajunya dari atas, aku sendiri heran, biasanya tak sesabar ini.




















