“Minum Coca Cola apa Fanta, Fan?”, lanjutku.“Apa ya! Tanpa disadarinya, karena nikmat, tanganku mulai menyusup di bawah celana dalamnya dan mengusap-usap lembut bawah pusar yang mulai ditumbuhi rambut, pangkal paha, dan pantatnya yang kenyal terbentuk dengan indahnya bergantian.“Teruuuss.. Bokep Tante Fanny mulai merapatkan kakinya, ada perasaan risih sesaat, kemudian hilang kalah oleh nafsu birahi yang telah menyelimuti perasaannya. Aku terus mempermainkan buah dada gadis itu. Saat Fanny akan membalas memagutnya, telapak tangannya kupegang dan kubimbing naik ke atas kepalanya. Aku mulai mencium dan menghisap lembut, dan menggigit kecil tangan kanannya, mulai dari pangkal lengan, siku sampai ujung jarinya diisap-isap. Bibir hangatku beralih menelusuri dadanya.“Uhh.!”, tanganku menarik bajunya ke atas hingga keluar dari rok abu-abunya, kemudian jari-jarinya melepas kancing yang tersisa dan menari lembut di atas perutnya. Fanny sendiri tidak kuasa menolak, seakan ada perasaan bangga tubuhnya dilihat dan kunikmati.
