Kujilati klitoris kemerahan dengan perlahan tapi pasti,“Achhh…” Mei kembali mencapai orgasme.Melihat Mei terkulai lemas kuangkat badannya sehingga menghadap membelakangiku. Bokep STW Kuusap-usap bukit itu dan jariku mulai mencari liang kemaluan yangtelah mulai basah keenakan. Batang kemaluanku pun yang telah kuncup kembali menegang, darahku kembali berdesir. Kupandangi lubang kenikmatan itu. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Mei seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik retsleting celanaku. Kuambil tangan kanannya, kuantar ke kemaluanku, Mei seakan mengerti dan membuka kancing dan menarik retsleting celanaku. Kujilati terus lubang kemerahan itu dan sampai ke klitoris merah yang menantang. Aku pun segera pulang dengan hati senang. Semakin cepat dan semakin cepat, “Jim pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Mei.Sebentar kupandang wajah Mei yang meringis kesakitan,“Tapi enak kan?” Kulihat Mei mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku.Terus kupacu sampai sekitar 15 menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku.




















