Kami sama-sama nggak sadar hidup di Ibukota begitu beratnya. Dan…“Denok, maaf… maafin aku. Bokep Brazzers Tangannya yang besar itu memegang bahu saya.“Siapa bilang kamu nggak punya apa-apa?” bisiknya. Katanya, “Aku bikin kamu tambah enak di sini ya?”Juragan menyibak kancut saya dan menowel… menowel… itil saya!“Coba kalau begini…”“Nhaaaa!! Itu jadi kenangan penting buat kami, waktu Juragan didatangi seorang penari jalanan. Saya pamitan dan buru-buru turun. Ealah, pas keluar kamar saya malah ketemu dengan ibu yang punya kontrakan.Si ibu nggak pake basa-basi langsung nagih tunggakan 2 bulan. Dengan bermodal pakaian dan perlengkapan yang kami bawa dari kampung, serta radio tape bekas dan kaset-kaset musik tradisional yang kami beli dari pasar loak dengan sisa uang, mulailah kami berdua menjadi penari jalanan.Waktu gadis-gadis seumur saya yang di kota sedang siap-siap ujian akhir SMA atau menjalani tahun pertama kuliah, dan yang di desa menunggu dijodohkan oleh orangtuanya, saya mulai menjalani kehidupan baru, menjajakan




















