gimana? Bokep Live Hah kupandang bapak dengan harapan beliau mau mengantarku ke stasiun kota Sidoarjo yang lebih besar dari stasiun Tanggul Angin. Door! Maksud lo? Langsung aja kukeluarkan mushaf mini yang selalu kubawa. Kereta berikutnya berangkat satu jam yang akan dating. selalu kuatkan pendirian kita bahwa memang sangat sulit berjalan di jalan yang lurus, tapi jauh lebih sulit berjalan di jalan yang benkok. Tanpa sadar aku membalas senyumannya sambil melepaskan transmitter gaynergik (beberapa orang lebih suka menyebutnya gaydar). perlu kusebutkan namanya? ooo boleh. Ini benar-benar terjadi pada saya. Matanya teduh seperti danau dengan arus bawah yang kuat. Tangannya terus membelai tengkukku sambil sesekali mengusap pipiku. Bagaimana aku bisa tidak mencintainya walau sedetik padahal seluruh alam ingin memeluknya. dia terus menceracau tidak karuan.




















